Mesuji_Sekolahan setia Bhakti sumber dana APBN tahun 2025, yang terletak di Desa Brabasan Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Mesuji Propinsi Lampung
Mendapatkan program Revitalisasi sekolah menengah kejuruan direktorat sekolah menengah kejuruan, direktorat jenderal pendidikan vokasi, pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus. Milyaran rupiah Kalender kerja 190 hari, diduga mark-UP kualitas pekerjaan dugaan kuat untuk mendapatkan keuntungan besar untuk memperkaya diri.
beberapa awak media melakukan investigasi dilapangan
terkait pembangunan tersebut.
Dikerjakan tidak sesuai spesifikasi dan Mark-UP moto dan kualitas pembangunan.
Melihat dari papan informasi disitu juga tidak disebutkan apakah pembangunan revitalisasi rehab pembangunan rehab sedang atau pun berat.
Terlihat dari pembuatan siring, pergantian genteng/atap oplosan, kanal rangka baja pun bagian jarak pemasangan diragukan tidak memenuhi standar RAB.
Pembuatan ruang kantor perpustakaan anggaran pantastis antara uang yang dibangunkan dugaan tidak sesuai, begitu pun pembangunan WC (sanitasi) anggarannya sangat pantastis diluar anggan hukum nalar.
Kemudian pemasangan teras/siring pun asal-asalan tidak menggunakan lobang pondasi, timbunan pun tidak menggunakan tanah murni, memakai sebagian pecahan batu puing bangunan tersebut.
Dipekerjaan tersebut terlihat jelas tenaga kerja juga tidak mengunakan APD dalam pekerja.
Padahal jelas didalam UU ketenaga kerjaan menyatakan:
Beberapa dasar hukum yang mengatur kewajiban ini antara lain:
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Menyatakan bahwa setiap pengusaha wajib menyediakan perlindungan kerja, termasuk alat keselamatan, bagi karyawan yang bekerja di lingkungan berisiko.
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Menegaskan bahwa pengusaha bertanggung jawab menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja selama bekerja.
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Dokumen vedeo dan saat pengambilan dokumentasi saat pembangunan berjalan.
Saat dilokasi pekerjaan awak media mengkonfirmasi salah satu pekerja, menanyakan kepala tukang atau pun pengawasnya namun sayang kedua orang yang ditugaskan tersebut tidak dilokasi pekerjaan.
Kembali mengkonfirmasi pihak sekolahan yang berada tugas di Tata Usaha (TU) untuk menanyakan keberadaan kepala Sekolah untuk mengkonfirmasi terkait pembangunan sekolahan tersebut, namun sayang Kepala sekolah tersebut tidak masuk sekolah.
“O ya maaf pak kepala sekolahnya tidak masuk sekolah karna tidak enak badan, kita baru berganti kepala sekolah”, kata TUnya
Masih kata Dedi kemudian meminta nomer handphone dikasih oleh pegawai (TUnya) namun disayangkan kepala sekolah nya berkali-kali dihubungi via WhatsApp namun tidak mendapatkan tanggapan positif, CHATT hanya dilihat oleh Kepala sekolah tersebut namun tidak responsif ke esok mencoba menghubungi kembali, sangat disayangkan nomer wAttsaff pun di blokir oleh Kepala Sekolahnya, ada apa dengan kepala sekolah tersebut, hingga berita ini ditayangkan
